{Cisitu baru, Kamis 1 Juni 2023_@qi.milaa}

Dua kata ini memiliki perbedaan yang sangat rentan. Malas adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar dan diniatkan untuk istirahat dari kejaran deadline yang sudah beres. Satunya lagi malas-malasan atau bermalas-malasan.  
Harus kuakui saat ini dan beberapa bulan  kemarin, rasa malas sudah mengambil alih kendaliku. Sampai terlupa akan jati diri dan tujuanku. Berawal dari kata-kata manis berbalut penundaan seperti 2 menit lagi, 2 jam lagi, nanti siang, sore,malam daaan begitulah hari terulang setiap harinya.

Bahkan blog inipun tidak terurus karena kebiasaan jahannam itu.

Aku terjebak dan sedang berusaha untuk keluar, namun jujur susahnya setengah hidup atau sama dengan setengah mati. Apakah ini fase dan definisi dewasa yang aku baca di masa remaja?

Ketika sudah tidak ada ambisi yang kuat, tidak ada keinginan apa-apa, mengikuti aruss, rasa takut, khawatir dan deg-degan sangat jarang bahkan tidak pernah dirasakan. Apa itu deadline? diriku sekarang menanggapi dengan sangat santai namun tanpa aksi. Itulah definisi dewasa yang aku baca dan fahami dulu.

Sejenak merenungi dan berenang ke masa lalu, masa remajaku. Remaja putri yang pendiam namun ambis dan fokus pada tujuan. Remaja putri yang tidak goyah dengan alunan fitnah dan cacian manusia. I love the way I think. I really don't f****n' care dengan penghalang impianku. Percuma membuat onar di depanku, tidak akan dilirik dan digubris. I known kapan dan kepada siapa energiku harus terbuang. 

Begitulah gambaran remaja putriku dulu yang sangat terarah dan hidup jelas namun sekarang ia sudah mulai kehilangan arah. hehe